Pasar Pasirian

Pantai Dampar,salah satu potensi wisata pantai di Kecamatan Pasirian

Kantor Kecamatan Pasirian

Pesona dari Puncak Gunung Tambo - Pasirian

FK Kelompok Informasi Masyarakat Pasirian

Minggu, 29 Juli 2018

Cegah Terorisme Dan Radikalisme,KIM Serai Arum Gelar Cangkruan


Kim Serai Arum mengelar cangkruan bersama  petani Dusun Kedungpakis Desa Pasirian Kecamatan Pasirian  Sabtu (28/7).Cangkruan yang digelar di area pesawahan itu membahas masalah maraknya radikalisme dan terorisme yang akhir akhir ini terjadi di negeri Indonesia. Permasalah radikalisme dan terorisme saat ini memang sudah marak  di mana-mana, termasuk di Indonesia sendiri. Pengaruh radikalisme yang merupakan suatu pemahaman baru yang dibuat-buat oleh pihak tertentu mengenai suatu hal, seperti SARA,masalah sosial, dan politik, seakan menjadi semakin rumit karena berbaur dengan tindak terorisme yang cenderung melibatkan tindak kekerasan. Berbagai tindakan teror yang tak jarang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata utama bagi para pelaku radikal dalam menyampaikan pemahaman mereka dalam upaya untuk mencapai sebuah perubahan.
Dengan perkembangan ilmu informatika yang sudah menjalar kesegala lapisan masyarakat tidak menutup kemungkinan akan menjakau pedesaan,seperti yang diberitakan di televisi dan media sosial bahwa perencanaan mereka dilakukan di diluar perkotaan dan  targetnya di perkotaan khususnya kantor kantor pemerintahan.Menyikapi permasalahan tersebut ,Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Serai Arum Kecamatan Pasirian mengajak masyarakat untuk waspada dan guyub rukun menolak  faham radikalisme dan terorisme tersebut.Kebersamaan,gotong royong,kesetiakawanan dan kekeluargaan inilah bagian dari kearifan lokal yang harus di pelihara ,karena kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat. juga bisa sebagai penangkal dari apapun yang akan menghancurkan NKRI.
 Pencegahan ini tidak hanya tanggungjawab pemerintah saja tapi tanggungjawab kita semua sebagai warga negara indonesia. Oleh karena itu apabila muncul pemahaman baru tentang keagamaan di masyarakat yang menimbulkan keresahan, maka hal pertama yang bisa dilakukan agar pemahaman radikalisme tindak berkembang.Jadi dalam hal ini,diskusi menjadi perlu dilakukan oleh masyarakat dan tokoh tokohnya serta para pemuka agama.Tindakan ini dapat meraduksi penyebarab faham radikalisme dan terorisme.
Hadir dalam cangkruan KIM bersama petani tersebut Rudik M Kholik,dari unsur pelopor perdamaian kabupaten Lumajang.Menurut diskusi untuk mengurangi penyebaran paham Radukalisme  tidak harus dimeja di dalam ruangan karena hal itu bisa dilakukan di luar ruangan.“Pemahaman akan radikalisme dan terorisme tidak harus dilakukan diruangan tapi ini bisa dilakukan langsung di tengah masyarakat.”ujar Rudik.
Lebih lanjut Rudik menjelaskan bahwawarga sebaiknya menolak bersama paham-paham tersebut."Ayo kita tolak bersama sama faham raikalisme dan terorisme",katanya mengakhiri diskusi cangkruan tersebut.

 
  Rudik M Kholik Pelopor Perdamaian Kab.Lumajang    

Rabu, 25 Juli 2018

PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARAKAT



 Lumajanag terdiri dari daratan yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru (3.676 m),Gunung Bromo (3.292 m) dan Gunung Lamongan.dan wilayah selatan membentang Samudra Indonesia panjanng  lebih kurang 70 km meliputi 5 kecamatan  yaitu Yosowilangun,Kunir,Tempeh,Pasirian dan Tempursari.Untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam bencana dalam kaitannya dengan kemitraan masyarakat dan Pemerintah.maka Dinas Sosial Kabupaten Lumajang mengadakan kegiatan Pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat rabu (25/7) bertempat di Hotel Lumajang diikuti oleh 50 peserta:39 dari masyarakat dan 11 dari Taruna Siaga Bencana.dan 3 narasumber : M. Wawan Hadi S, SH, Msc dari BPBD Kabupaten Lumajang, Ibu Ita Listiani Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Priyo Prasojo Ketua TAGANA Provinsi JawaTimur
Sesuai dengan UU Nomor 24  tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dimana sejumlah pasalnya telah menegaskan perlu dan pentingnya pelibatan masyarakat dan pencegahan risiko dan  sudah merupakan keharusan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menanggulangi bencana. Selain itu, upaya penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana memerlukan kerjasama yang comprehensive antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama bergandeng tangan dan bekerja sama dalam merumuskan langkah-langkah preventif sampai tindakan rehabilitative terhadap bencana alam.
 Keterlibatan seluruh pihak yang berhubungan dengan bencana alam dapat meminimalkan resiko terjadinya bencana alam dan tentu berimbas pada penekanan kerugian yang ditanggung oleh masyarakat.Harapan dari kegiatan ini “Inti sarinya masyarakat/individu memiliki tanggungjawab sosial yang sudah diatur oleh UU No 24 Tahun 2007 bahwa setiap warga negara wajib terlibat dalam penanggulangan bencana.” Kata ketua Taruna Siaga Bencana Provinsi Jawa Timur.
                                                             Priyo Prasojo ketua Tagana Jatim

PENGUATAN DESA BERKETAHANAN SOSIAL



Dinas sosial provinsi jawa timur dan Dinas Sosial Kabupaten melaksanakan  Penguatan Desa Berketahanan Sosial  Tahun 2018 pada hari Selasa (24/7) di Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang di buka oleh Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Provinsi Jawa Timur yang mewakili Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur  Dra Restu Novi Widiani MM.

Kegiatan ini bertujuan mengurangi resiko bencana sosial yang dilakukan pada tingkat pemerintah Pusat,Provinsi,Kabupaten/Kota Dan Tingkat Desa/Kelurahan bahkan pada tingkatan akar rumput dalam bentuk kesiapsiagaan  bencana sosial.Dalam pelaksanaan kegiatan ini Forum Keserasian Sosial,Tenaga Pelopor Perdamaian,TAGANA dan Potensi Sosial lainnya harus didukung kemampuan untuk membangun jejaring berbagai sumber untuk meningkatkan efektifitas penanganan dan pemulihan korban bencana sosial. 


Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang no 7 tahun 2012 tentang penanganan Konflik sosial,peran Dinas Sosial dalam penaganan bencana sosial secara komperhensif pada saat fase pencegahan,fase penghentian serta fase pemulihan.dalam kegiatan ini perlu perlu merefresh kembali pemahaman tentang urgensi pendampingan dalam pemulihan korban bencana sosial.peningkatan komitmen dan kesungguhan masyarakat dan potensi sosial  dalam melakukan respon untuk penjangkauan cepat dan pendampingan psikososial terhadap korban konflik sosial dan bencana sosial pada ummnya termasuk korban kebakaran dan kecelakaan perahu rakyat,peningkatan pengetahuan dan ketrampilan  dalam melakukan penguatan jejaring untuk melakuan upaya upaya pemulihan korban bencana sosial.


Kamis, 19 Juli 2018

Abrasi pantai dampar

Dampar-kamis dini hari pkl 1.30 wib gelomban pasang pantai dampar datang begitu besarnya sehingga memporak porandakan warung warung yang ada di sederetan pesisir.
  warung warung banyak yang hancur, ada juga yang rata dengan tanah akibat hamtan ombak besar yang datang.tak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian material dengan puluhan juta rupiah hingga sampai siang ini warga masih saling bahu membahu untuk mengevakuasi barang barang yg masih bisa di selamat kan.
juga puluhan perahu banyak yang rusak terutama bagian sayap penyeimbang yang mengalami rusak dan patah. kondisi ombak masih besar d kwatir kan akan terjadi gelombang besar lagi di saat malam hari jadi di himbau bagi yang punya warung agar tidak bermalam d warung nya..(mahmudi)